Ligaindonesia – Stakeholder sepakbola nasional harus segera melupakan kegagalan di Piala AFF 2022. Kini saatnya Timnas Indonesia fokus pada perhelatan Piala Asia 2023 yang bakal digelar di Qatar.
Jika menilik tantangan dan ujian yang lebih berat, jika PSSI masih percaya dan mempertahankan Shin Tae-yong menjadi pelatih Timnas Indonesia, maka skuad Garuda harus dibenahi.
Bila berkaca dari kegagalan di Piala AFF lalu, setidaknya harus ada perombakan. Mulai dari waktu persiapan, materi pemain, dan mental bertanding yang lebih spartan.
Jika PSSI dan STY masih mempertahankan materi pemain yang berkiprah di Piala AFF tampaknya Timnas Indonesia sulit bersaing di Piala Asia 2023.
Jika masih memakai beberapa pemain abroad seperti Egi Maulana Vikri, Witan Sulaiman, Asnawi Mangkualam, Saddil Ramdani, dan Pratama Arhan, kualitas mereka harus lebih ditingkatkan lagi.
Naturalisasi
Pasalnya di babak akhir Piala AFF lalu, performa mereka mengalami penurunan cukup signifikan. Tampaknya STY harus mencari wajah baru di sektor yang selama ini dianggap lemah.
Sebenarnya PSSI telah menyiapkan beberapa darah segar lewat naturalisasi. Di Piala Asia 2023 nanti, ada Elkan Baggott dan Sandy Walsh yang absen di Piala AFF.
Sosok baru seperti Shane Pattinawa juga masih perlu diamati secara seksama untuk masuk skuat Timnas Indonesia. Selain mereka masih ada Jordi Amat, Marc Klok, dan Ilija Spasojevic. Jumlah ini telah mencapai separuh dari starting XI yang siap diturunkan.
Jeli Pilih Pemain Lokal
Permasalahannya, STY harus jeli memilih skuat lokal yang harus mampu mengimbangi pemain naturalisasi tersebut.
Dengan kehadiran Jordi Amat, Elkan Baggott, dan Sandy Walsh di lini belakang hanya kapten tim Fakhruddin Ariyanto yang masih pantas dipertahankan.
Sedangkan dua bek, Rizki Ridho dan Hansamu Yama perlu dipertimbangkan lagi dengan matang. Di sisi kiri, Pratama Arhan butuh pesaing sepadan. Dari pengamatan Bola.com nama bek muda Persik, Yusuf Meilana patut dijajal.
Di sektor bek kanan Asnawi Mangkualam harus bekerja lebih keras lagi. Setidaknya, dia harus siap bersaing atau melapis Sandy Walsh.
Problem Lini Depan
Sektor gelandang masih jadi tugas berat bagi STY. Rachmat Irianto bisa jadi tandem bagi Marc Klok di tengah. Tapi STY masih butuh tambahan satu orang lagi yang punya kualitas setara. Apalagi kinerja Ricky Kambuaya cenderung menurun di Piala AFF lalu.
Egi Maulana Vikri, Saddil Ramdani, dan Witan Sulaiman harus bermain lebih taktis lagi. Terutama saat mereka memasuki jantung pertahanan lawan.
Kendala terbesar Timnas Indonesia di barisan penyerang. Striker kita hanya tajam ketika menghadapi tim-tim lemah. Namun saat bertemu tim kuat, bomber-bomber Indonesia seolah mati kutu.
STY harus segera membangun chemistry dan ketajaman Dendi Sulistyawan, Ilija Spasojevic, Ramadhan Sananta, dan Dimas Drajad agar lini depan makin produktif.